Email:
aswan67@gmail.com
Nomor Ponsel:
+62212659213313
Lainnya:
+62212657098543
Alamat Sekarang:
Ciakar
Tasikmalaya, Indonesia 46196
Yahoo:
aswan672000@yahoo.com
Google Talk:
aswan67@gmail.com
Situs Web:
http://www.aswan67.blogspot.com
http://www.aswan67.wordpress.com
http://www.persis67benda.com
Minggu, 21 Februari 2010
my contact
Email:
aswan67@gmail.com
Nomor Ponsel:
+62212659213313
Lainnya:
+62212657098543
Alamat Sekarang:
Ciakar
Tasikmalaya, Indonesia 46196
Yahoo:
aswan672000@yahoo.com
Google Talk:
aswan67@gmail.com
Situs Web:
http://www.aswan67.blogspot.com
http://www.aswan67.wordpress.com
http://www.persis67benda.com
aswan67@gmail.com
Nomor Ponsel:
+62212659213313
Lainnya:
+62212657098543
Alamat Sekarang:
Ciakar
Tasikmalaya, Indonesia 46196
Yahoo:
aswan672000@yahoo.com
Google Talk:
aswan67@gmail.com
Situs Web:
http://www.aswan67.blogspot.com
http://www.aswan67.wordpress.com
http://www.persis67benda.com
Sabtu, 20 Februari 2010
my profile
Nama Lengkap : Asep Iwan Gunawan
Nama Panggilan : Aswan
Tpt/Tgl Lahir : Tasikmalaya, 8 Mei 1980
Alamat : Kp. Ciakar, Rt.05 Rw.01 Kelurahan Ciakar Kecamatan CIbeureum Kota Tasikmalaya
Aktifitas : di pesantren Persis Benda Tasikmalaya
Kakak-Adik:
Viyu Ucon
Arif Rahman
Dede Nursamsi
Status Hubungan: Menikah dengan Sri Mayanti
KONTAK :
Email: aswan67@gmail.com
Nomor Rumah : (0265) 9213313
Ponsel : 085324457382
Yahoo: aswan672000@yahoo.com
Google Talk: aswan67@gmail.com
Situs Web:
blog aswan
Referensi Persis
persis benda
http://www.persis67benda.com
Aktivitas: Berusaha memberi manfaat untuk orang lain. Belajar menjadi orang yang baik hati, tidak sombong dan dermawan.
Minat: Mendapatkan hal yang baru.
Musik Favorit: Slowrock, nasyid, musik classic
Acara TV Favorit: Berita dan Show Training Building
Film Favorit: Siroh Nabawiyyah
Buku Favorit: Al-Qur'an, Hadits 2 Nabi dan buku-buku tentang Manajemen diri
Kutipan Favorit: Firman Alloh SWT dan Sabda Rasululloh SAW
Tentang Saya:
Saya adalah orang yang senantiasa berusaha mengenali diri saya sendiri.
Saya adalah ... saya yang senantiasa memandang orang dari sisi kebaikannya saja....
saya adalah orang yang terkadang bangga dengan diri saya sendiri... dan terkadang pula kecewa ....
Riwayat Pendidikan
PTIQ Program Pascasarjama Magister Pendidikan tahun 2011 di Jakarta
STAI Persis tahun 2000 di Bandung
Pesantren Benda tahun 1996
Tajhiziyyah dan MTs. Persis Cempakawarna tahun 1992 di Tasikmalaya
SD Negeri Awipari II Cibeureum Tasikmalaya d
Lembaga/Perusahaan:
- Pesantren Persatuan Islam Benda
Nama Panggilan : Aswan
Tpt/Tgl Lahir : Tasikmalaya, 8 Mei 1980
Alamat : Kp. Ciakar, Rt.05 Rw.01 Kelurahan Ciakar Kecamatan CIbeureum Kota Tasikmalaya
Aktifitas : di pesantren Persis Benda Tasikmalaya
Kakak-Adik:
Viyu Ucon
Arif Rahman
Dede Nursamsi
Status Hubungan: Menikah dengan Sri Mayanti
KONTAK :
Email: aswan67@gmail.com
Nomor Rumah : (0265) 9213313
Ponsel : 085324457382
Yahoo: aswan672000@yahoo.com
Google Talk: aswan67@gmail.com
Situs Web:
blog aswan
Referensi Persis
persis benda
http://www.persis67benda.com
Aktivitas: Berusaha memberi manfaat untuk orang lain. Belajar menjadi orang yang baik hati, tidak sombong dan dermawan.
Minat: Mendapatkan hal yang baru.
Musik Favorit: Slowrock, nasyid, musik classic
Acara TV Favorit: Berita dan Show Training Building
Film Favorit: Siroh Nabawiyyah
Buku Favorit: Al-Qur'an, Hadits 2 Nabi dan buku-buku tentang Manajemen diri
Kutipan Favorit: Firman Alloh SWT dan Sabda Rasululloh SAW
Tentang Saya:
Saya adalah orang yang senantiasa berusaha mengenali diri saya sendiri.
Saya adalah ... saya yang senantiasa memandang orang dari sisi kebaikannya saja....
saya adalah orang yang terkadang bangga dengan diri saya sendiri... dan terkadang pula kecewa ....
Riwayat Pendidikan
PTIQ Program Pascasarjama Magister Pendidikan tahun 2011 di Jakarta
STAI Persis tahun 2000 di Bandung
Pesantren Benda tahun 1996
Tajhiziyyah dan MTs. Persis Cempakawarna tahun 1992 di Tasikmalaya
SD Negeri Awipari II Cibeureum Tasikmalaya d
Lembaga/Perusahaan:
- Pesantren Persatuan Islam Benda
Kritik Anda adalah Kue Anda
"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima kritikan."
-- Halle Berry, 2005
Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day'
di tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.
Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film 'Cat Woman'.
Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut.
Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.
Sambutannya sungguh menarik : "Saya menerima penghargaan ini dengan tulus. Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik di film-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan'."
Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.
Nah, sekarang, apa arti kritik bagi anda? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia menerima pujian?
Kritik memiliki banyak bentuk...
Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik.
Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan
jika kita berlaku dan tampil sempurna,
memuaskan semua orang dan mendapatkan
pujian.
Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa
kita bisa aman dari kritik? Tokh kita
hanyalah manusia dengan segala
keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia
ini lebih banyak orang yang suka
mengkritik, daripada dikritik. :-)
Kalau Asep suka sepak bola, pasti
sering mengamati para komentator dalam
mengeluarkan pernyataan pedasnya.
Padahal belum tentu kepandaian mereka
dalam mengkritik orang lain sebanding
dengan kemampuannya jika disuruh
memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)
Belum lagi para pakar dan pengamat
politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka
ramai-ramai berkomentar kepada publik,
seolah pernyataan merekalah yang paling
benar. :-)
Namun bukan itu permasalahannya!
Pertanyaannya sekarang adalah...
seandainya Asep mendapatkan kritikan,
yang sakitnya melebihi tamparan, apa
yang harus Asep lakukan?
Jawabannya adalah...
=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya
kue kegemaran kita!
Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)
Kita mempunyai wewenang penuh untuk
mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk Asep saat menghadapi
kritik:
1. Ubah Paradigma Asep Terhadap Kritik
Asep, tidak sedikit orang yang jatuh
hanya gara-gara kritik, meski tidak
semua kritik itu benar dan perlu
ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan
adanya yang *masih peduli* kepada kita.
Coba perhatikan perusahaan-perusahaan
besar yang harus mengirimkan berbagai
survey untuk mengetahui kelemahannya.
Bayangkan jika Asep harus melakukan
hal yang sama, mengeluarkan banyak uang
hanya untuk mengetahui kekurangan
Asep! LoL. :-)
Kritik merupakan kesempatan untuk
koreksi diri. Tentu saja akan
menyenangkan jika mengetahui secara
langsung kekurangan kita, daripada
sekedar menerima dampaknya, seperti
dikucilkan misalnya.
2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik
Tidak ada salahnya mencari tahu detil
kritik yang disampaikan. Asep bisa
belajar dari mereka dan melakukan
koreksi terhadap diri Asep. Bisa jadi
kritik yang disampaikan benar adanya.
Jika perlu, justru carilah orang yang
mau memberikan kritik sekaligus saran
kepada Asep. Tokh Asep tidak akan
menjadi rendah dengan hal itu.
Justru sebaliknya, pendapat orang bisa
jadi membuka persepsi, wawasan, maupun
paradigma baru yang mendukung goal
Asep.
3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!
Tanggapi kritik dengan bijak. Asep
tidak perlu merasa marah atau
memasukkannya ke dalam hati. Toh
menyampaikan pendapat adalah hak semua
orang.
Nikmatilah apapun yang mereka
sampaikan. Tidak ada ruginya untuk
ringan dalam mema'afkan seseorang.
Anggaplah semua itu untuk perbaikan
yang menguntungkan Asep kelak.
Jangan pernah Asep balas kritik dengan
kritik. Karena hal ini hanya akan
membuat perdebatan, menguras tenaga &
pikiran. Tidak ada gunanya...
4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^
Ini semua bisa melatih mental kita agar
bisa *tegar* menghadapi ujian yang
lebih hebat di kemudian hari.
Singkatnya, kita memang hanya layak
dipuji jika sudah berani menerima
kritikan. Meski tidak mudah, asah terus
keberanian Asep untuk menikmati kritik
layaknya menikmati kue Asep.
Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan
datang apabila kita sudah melakukan
sesuatu yang berharga.
So, jangan pernah bosan untuk memburu
kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan
lapang dada! :-)
-- Halle Berry, 2005
Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day'
di tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.
Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film 'Cat Woman'.
Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut.
Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.
Sambutannya sungguh menarik : "Saya menerima penghargaan ini dengan tulus. Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik di film-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan'."
Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.
Nah, sekarang, apa arti kritik bagi anda? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia menerima pujian?
Kritik memiliki banyak bentuk...
Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik.
Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan
jika kita berlaku dan tampil sempurna,
memuaskan semua orang dan mendapatkan
pujian.
Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa
kita bisa aman dari kritik? Tokh kita
hanyalah manusia dengan segala
keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia
ini lebih banyak orang yang suka
mengkritik, daripada dikritik. :-)
Kalau Asep suka sepak bola, pasti
sering mengamati para komentator dalam
mengeluarkan pernyataan pedasnya.
Padahal belum tentu kepandaian mereka
dalam mengkritik orang lain sebanding
dengan kemampuannya jika disuruh
memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)
Belum lagi para pakar dan pengamat
politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka
ramai-ramai berkomentar kepada publik,
seolah pernyataan merekalah yang paling
benar. :-)
Namun bukan itu permasalahannya!
Pertanyaannya sekarang adalah...
seandainya Asep mendapatkan kritikan,
yang sakitnya melebihi tamparan, apa
yang harus Asep lakukan?
Jawabannya adalah...
=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya
kue kegemaran kita!
Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)
Kita mempunyai wewenang penuh untuk
mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk Asep saat menghadapi
kritik:
1. Ubah Paradigma Asep Terhadap Kritik
Asep, tidak sedikit orang yang jatuh
hanya gara-gara kritik, meski tidak
semua kritik itu benar dan perlu
ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan
adanya yang *masih peduli* kepada kita.
Coba perhatikan perusahaan-perusahaan
besar yang harus mengirimkan berbagai
survey untuk mengetahui kelemahannya.
Bayangkan jika Asep harus melakukan
hal yang sama, mengeluarkan banyak uang
hanya untuk mengetahui kekurangan
Asep! LoL. :-)
Kritik merupakan kesempatan untuk
koreksi diri. Tentu saja akan
menyenangkan jika mengetahui secara
langsung kekurangan kita, daripada
sekedar menerima dampaknya, seperti
dikucilkan misalnya.
2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik
Tidak ada salahnya mencari tahu detil
kritik yang disampaikan. Asep bisa
belajar dari mereka dan melakukan
koreksi terhadap diri Asep. Bisa jadi
kritik yang disampaikan benar adanya.
Jika perlu, justru carilah orang yang
mau memberikan kritik sekaligus saran
kepada Asep. Tokh Asep tidak akan
menjadi rendah dengan hal itu.
Justru sebaliknya, pendapat orang bisa
jadi membuka persepsi, wawasan, maupun
paradigma baru yang mendukung goal
Asep.
3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!
Tanggapi kritik dengan bijak. Asep
tidak perlu merasa marah atau
memasukkannya ke dalam hati. Toh
menyampaikan pendapat adalah hak semua
orang.
Nikmatilah apapun yang mereka
sampaikan. Tidak ada ruginya untuk
ringan dalam mema'afkan seseorang.
Anggaplah semua itu untuk perbaikan
yang menguntungkan Asep kelak.
Jangan pernah Asep balas kritik dengan
kritik. Karena hal ini hanya akan
membuat perdebatan, menguras tenaga &
pikiran. Tidak ada gunanya...
4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^
Ini semua bisa melatih mental kita agar
bisa *tegar* menghadapi ujian yang
lebih hebat di kemudian hari.
Singkatnya, kita memang hanya layak
dipuji jika sudah berani menerima
kritikan. Meski tidak mudah, asah terus
keberanian Asep untuk menikmati kritik
layaknya menikmati kue Asep.
Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan
datang apabila kita sudah melakukan
sesuatu yang berharga.
So, jangan pernah bosan untuk memburu
kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan
lapang dada! :-)
Sabtu, 13 Februari 2010
Sempatkan Untuk Mendengar!
Asep,
Banyak orang bisa 'berkata', namun
sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hukum
alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi
yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar
adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka
didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,
biasanya akan muncul banyak masalah.
Yang sering terjadi, kita merasa bahwa
kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.
Selalu merasa benar, paling kompeten,
dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita
benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk
diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta
pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.
Mungkin saat ini kita nyaman dengan
cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan
orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban
untuk mengatasi sifat ini adalah
mengasah skill mendengar aktif.
Mendengar tidak selalu dengan tutup
mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk
memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari
pembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah
relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat
dipraktekkan oleh Asep dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara
tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita
2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita
pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk
memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri
kita.
3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang
butuh klarifikasi atau ada informasi
baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.
4. Buat selingan pembicaraan yang
menarik. Hal ini bisa membuat
percakapan lebih hidup dan tidak
monoton.
5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.
6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa
jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru,
yang tidak terpikirkan oleh kita
sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya
hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan
menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah
kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita,
teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.
Kesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran
yang positif, dan merupakan salah satu
tangga Asep untuk mencapai kesukssesan
Banyak orang bisa 'berkata', namun
sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hukum
alam, seharusnya kita harus lebih
banyak mendengar daripada bicara.
Bukankah Tuhan memberi kita dua
telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi
yang baru lahir. Indra pendengaran
lebih dulu berfungsi daripada yang
lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih
susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar
adalah hal yang gampang, namun nyatanya
banyak orang yang lebih suka
didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi
yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus,
biasanya akan muncul banyak masalah.
Yang sering terjadi, kita merasa bahwa
kitalah yang paling benar. Kita tidak
tertarik untuk mendengarkan opini yang
berbeda dan hanya tergantung pada cara
kita.
Selalu merasa benar, paling kompeten,
dan tidak pernah melakukan kesalahan.
Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita
benar, dan cara kitalah yang paling
tepat, itu berarti kita tidak pernah
mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk
diubah jika fakta tidak mendukung
keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta
pun kita mungkin hanya akan sekedar
meliriknya saja.
Mungkin saat ini kita nyaman dengan
cara kita, tapi untuk jangka waktu yg
panjang, orang-orang akan menolak dan
membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan
orang lain, maka suatu saat kita akan
menyadari kesalahan kita. Jawaban
untuk mengatasi sifat ini adalah
mengasah skill mendengar aktif.
Mendengar tidak selalu dengan tutup
mulut, tapi juga melibatkan partisipasi
aktif kita. Mendengar yang baik bukan
berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk
memahami pembicaraan dan perasaan lawan
bicara kita. Ini juga sebagai bentuk
penghargaan bahwa apa yang orang lain
bicarakan adalah bermanfaat untuk kita.
Pada saat yang sama kita juga bisa
mengambil manfaat yang maksimal dari
pembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah
relationship. Jika kita melakukannya
dengan baik, orang-orang akan tertarik
dengan kita dan interaksi kita akan
semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat
dipraktekkan oleh Asep dengan sangat
wajar untuk menjadi seorang pendengar
yang baik :
1. Peliharalah kontak mata dengan baik.
Ini menunjukkan kepada lawan bicara
tentang keterbukaan dan kesungguhan
kita
2. Condongkan tubuh ke depan.
Ini menunjukkan ketertarikan kita
pada topik pembicaraan. Cara ini
juga akan mengingatkan kita untuk
memiliki sudat pandang yang lain,
yaitu tidak hanya fokus pada diri
kita.
3. Buat pertanyaan ketika ada hal yang
butuh klarifikasi atau ada informasi
baru yang perlu kita selidiki dari
lawan bicara kita.
4. Buat selingan pembicaraan yang
menarik. Hal ini bisa membuat
percakapan lebih hidup dan tidak
monoton.
5. Cuplik atau ulang beberapa kata
yang diucapkan oleh lawan bicara kita.
Ini menunjukkan bahwa kita memang
mendengarkan dengan baik hingga hapal
beberapa cuplikan kata.
6. Buatlah komitmen untuk memahami
apa yang ia katakan, meskipun kita tidak
suka atau marah. Dari sini kita akan
mengetahui nilai-nilai yang diterapkan
lawan bicara kita, yang mungkin berbeda
dengan nilai yang kita terapkan.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa
jadi kita akan menemukan sudut pandang,
wawasan, persepsi atau kesadaran baru,
yang tidak terpikirkan oleh kita
sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya
hampir sama menariknya dengan pembicara
yang baik. Jika kita selalu pada pola
yang benar untuk jangka waktu tertentu,
maka suatu saat kita akan merasakan
manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan
menjemukan, tapi lama-kelamaan akan
terasa berharganya upaya yang telah
kita lakukan. Kita akan merasa lebih
baik atas diri kita, hubungan kita,
teman-teman kita, anak-anak kita,
maupun pekerjaan.
Kesimpulan: Jadilah pendengar yang
baik, karena sifat ini bisa menjadi
kunci untuk mengembangkan pikiran
yang positif, dan merupakan salah satu
tangga Asep untuk mencapai kesukssesan
Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!
Banyak orang yang suka mengeluh dalam
hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan
nasib buruk yang menimpanya.
Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan
kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?
"You can not chance the wind direction,
but you can only chance your wing
direction"
Kita tidak akan pernah bisa merubah
arah angin, yang dapat kita lakukan
adalah mengubah arah sayap.
Dengan kata lain...
Realita kehidupan tidak akan berubah
kecuali kita sendirilah yang mengubah
sudut pandang terhadap realita yang ada!
Fakta: "Tidak ada seorang pun yang
memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah
yang menentukan pilihan tersebut!"
Kebanyakan orang akan tertarik sejenak
ketika diingatkan akan hal di atas, tapi
kemudian berlalu kembali.... Sementara
waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak
pernah ada perubahan dalam hidupnya!
Sangat disayangkan.
Seringkali orang tidak berani melakukan
perubahan dalam hidupnya. Dia hanya
menunggu, dan menunggu adanya
perubahan tersebut.
Menunggu bantuan orang lain, menunggu
bantuan teman untuk mendapatkan
pekerjaan yang enak, sampai menunggu
warisan ;
Sekarang logikanya, jika memang hanya
dengan menunggu perubahan itu akan
datang, maka jumlah orang sukses
seharusnya jauh lebih banyak.
Bukankah kenyatannya tidak demikian?
Lalu, jika ingin sukses, apa yang
seharusnya kita lakukan?
Ciptakan perubahan!
Jangan selalu menunggu orang lain.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu
kita untuk menciptakan perubahan:
1. Do your best, whatever happens
will be for the best!
Lakukan dan selesaikan semua tugas
dan pekerjaan semaksimal mungkin,
bukan hanya terus menunggu dan
berharap.
Lakukan semuanya dengan tujuan
untuk selalu mendapatkan hasil terbaik
yang bisa Asep capai!
2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.
Dengan banyak mengenal orang,
maka pengetahuan kita akan semakin
bertambah.
Seseorang yang kelihatannya sederhana
bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu
yang tidak kita duga!
Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika
kita menjadikan setiap orang adalah guru
dan kehidupan ini adalah universitasnya.
3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.
Sikap ini sangat diperlukan jika ingin
mendapatkan kesempatan yang lebih
luas dan cepat dalam berbagai macam hal!
4. Bersikaplah Fleksibel.
Cobalah untuk memahami suatu hal
dari berbagai sudut pandang. Jangan
terpaku pada satu cara, yang bisa jadi
tidak lagi relevan kita gunakan.
Dengan bersikap fleksibel, wawasan
kita akan semakin bertambah.
Satu hal penting yang harus selalu diingat:
Kita-lah yang memutuskan untuk berubah.
Kita-lah yang menentukan menjadi sukses,
bukan orang lain!
Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil,
maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut.
Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan
kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...
Bukankah Asep tidak berharap demikian?
Jika memang tidak, tentukan perubahan...
MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu!
Sukses untuk Asep
Langganan:
Postingan (Atom)